AGEN POKER
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei akan dipastikan pemilihan kembali pada putaran kedua. Meski sampai saat ini lembaga KPU DKI masih belum mengeluarkan hasil secara resmi.
Adalah paslon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saeful Hidayat dan paslon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno yang lolos ke putaran dua pilgub DKI. Sementara paslon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni, harus puas terhenti di putaran pertama.
Berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ahok-Djarot unggul dengan 43,2 persen, Anies-Sandi dengan 39,9 persen dan Agus-Sylvi 16,9 persen. Sedangkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, Ahok-Djarot 42,87 persen, Anies-Sandiaga 39,76 persen, dan Agus-Sylvi 17,37 persen.
Agen Poker - Prediksi Siapa Gubernur Yang Paling Unggul dalam Pilgub DKI Putaran ke-2 ?
Agen Poker - Sementara, hasil hitung cepat INDOBAROMETER, Ahok-Djarot 43,77 persen, Anies-Sandiaga 39,14 persen, dan Agus-Sylvi 17,09 persen. Dari hasil hitung cepat tiga lembaga tersebut, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang berhak masuk putaran ke dua Pilgub DKI. Sebab, tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara di atas 50 persen.Agen Poker
Pertarungan di putaran ke dua Pilgub DKI tentunya akan memperebutkan suara pemilih Agus-Sylvi. Jika dari tiga hasil hitung cepat di atas dipukul rata, ada 17 persen suara pemilih Agus-Sylvi yang akan diperebutkan oleh Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
Lantas bagaimana strategi dua pasangan calon itu agar keluar menjadi pemenang di putaran ke dua?
Ahok sendiri mengaku tidak memikirkan strategi yang akan dilakukan untuk memenangkan pertarungan di putaran kedua Pilgub DKI. Ahok menyatakan urusan strategi berada di parpol pendukungnya.
"Saya orang kerja enggak pikir strategi, kalau strategi urusan partai politik dan tim pemenangan. Saya maunya kerja saja," ujar Ahok di markas DPP Golkar, Rabu (15/2).
"Kalau lihat hasil tadi putaran pertama pun kami unggul, artinya kepercayaan masyarakat kepada kami mampu mengapresiasi keadilan sosial ini benar. Apa yang kami kerjakan ini benar, tidak gampang kan turun jauh kemudian naik. Ini pasti kerja keras dari partai politik, ada Golkar, PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, PPP Pak Djan Faridz ini bekerja degan baik juga relawan dan para pendukung," jelasnya.
Sementara itu, kubu Anies-Sandi justru blak-blakan bakal mengajak kubu Agus-Sylvi buat berkoalisi di putaran ke dua. Hal itu dilakukan semata-semata buat meraup suara pendukung Agus-Sylvi agar beralih ke Anies-Sandi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, kubu Anies-Sandi dan Agus-Sylvi memiliki kesamaan visi misi dan latar belakang pemilih.
"Karena visi-misinya sama. Kemudian latar belakang para pemilihnya banyak yang sama," ujarnya.
Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ade Mulyana mengatakan segmen pendukung Agus-Sylviana beririsan dengan pendukung Anies-Sandiaga. Untuk itu, LSI memprediksi pendukung Agus-Sylviana kemungkinan akan bermigrasi mendukung Anies-Sandiaga.
"Satu segmen pendukung dengan Anies, pemilih Agus ke Anies," kata Ade di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Rabu kemarin.
Ditambahkannya, karakter pemilih di Jakarta cenderung tidak melihat latar belakang partai pengusung dari salah satu calon. Menurutnya, warga Jakarta lebih melihat pribadi dan program kerja calon ketimbang kendaraan politik mereka.
"Di semua Pilkada, partai tidak menjadi faktor utama untuk dipilih. Mereka memilih berdasarkan personal. Aneka Pilkada tidak bisa dipastikan jika pemilih partai, misal PDIP memilih calon dari PDIP," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar